Rabu 08 Feb 2017 09:02 WIB

Demokrat Merasa Cyber Crime Polri Mulai Tebang Pilih

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Didi Irawadi Syamsuddin (kanan).
Foto: Muhyiddin
Didi Irawadi Syamsuddin (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin merasa, Cyber Crime Polri mulai tebang pilih dalam upayanya menindak kabar-kabar bohong yang merajalela di dunia maya maupun media sosial. Menurutnya, mereka hanya menindak orang-orang yang dianggap memfitnah pemerintahan saja.

"Sejauh ini kurang tindakannya. Cyber Crime Police mulai tebang pilih," kata Didi di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).

Didi merasa, sudah sejak lama banyak fitnah yang bertebaran di media sosial yang dimaksudkan untuk menyerang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sejak lama. Semakin hari, fitnah itu menurutnya semakin menjadi-jadi.

Didi berharap, fitnah yang mengarah ke Ketua Umum Partai Demokrat itu bisa ditangani oleh Cyber Crime Polri. Namun, kenyataannya, Didi merasa pemerintah melalui Cyber Crime Polri tidak mengindahkan keinginannya tersebut.

"Fitnah (kepada SBY) udah lama sih ya, serangan itu udah lama. Makin menjadi belakangan ini. Harapan kita orang yang memfitnah itu, pemerintah diindahkan, kan ada Cyber Crime apa itu, ditindak mereka," kata Didi.

"Jangan hanya yang mengkritisi pemerintah (yang ditindak). Tapi orang yang memfitnah pengkritisnya juga (ditindak)," kata Didi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement