REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengadaan PT PLN (Persero) Supangkat Iwan mengatakan PLN akan memulai tender untuk memenuhi program pengadaan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) pada Februari ini. Ia mengatakan dari target 35 ribu MW ini masih ada sisa 15 ribu MW yang belum dikerjakan.
PLN mentargetkan untuk sisa proyek 15 ribu MW tersebut, kesepakatan jual beli energi listriknya atau power purchase agreement (PPA) bisa ditanda tangani pada tahun ini. Iwan mengatakan tender untuk proyek tersebut sudah dibuka dan sedang melalui proses tender.
"Tahun ini kita targetkan, kemarin kan 21 ribu MW, masih ada 15 ribu dari program 35 ribu. 15 ribu kita targetkan semua PPA tahun ini," ujar Iwan di Jakarta, Selasa (7/2) malam.
Selain itu, menurut Iwan, pada tahun ini PLN akan melanjutkan pengurusan proyek carry over dari tahun lalu. Ia mengatakan ada proyek carry over senilai total 10 ribu MW yang akan dilanjutkan pada tahun ini.
Iwan menuturkan, carry over ini dilakukan, karena pada tahun lalu masih ada beberapa hal yang menjadi kendala. "EPC ada 4.000 MW, pembangkit listrik swasta (IPP) 6.000 MW. Ini memang harusnya akhir tahun lalu selesai, tapi karena berbagai hal, baru kuartal tahun ini, maksimum semester satu ini sudah bisa jalan," ujarnya.
Beberapa proyek yang dipegang oleh IPP tersebut berada di beberapa wilayah. Iwan mengatakan beberapa proyek tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan di pulau Jawa sendiri tinggal beberapa proyek saja.
"Di Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi banyak yang dipegang sama IPP," ujar Iwan.