Rabu 08 Feb 2017 12:34 WIB

Dubes RI untuk Qatar Apresiasi Pesantren Darunnajah Jakarta

Dubes RI untuk Qatar M Basri S berpose bersama delegasi Pesantren Darunnajah
Foto: KBRI Qatar
Dubes RI untuk Qatar M Basri S berpose bersama delegasi Pesantren Darunnajah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar Indonesia untuk Qatar  Marsekal Madya (Pur) Muhammad Basri Sidehabi mengapresiasi peran Pondok Pesantren Darunnajah (PPD) Ulu Jami, Jakarta Selatan, dalam peningkatan hubungan bilateral RI-Qatar khususnya dalam diplomasi sosial keagamaan.    

Menurut Dubes M Basri, Darunnajah dianggap berhasil mendukung misi KBRI dalam mempromosikan hubungan diplomatik kedua negara melalui kerjasama sosial keagamaan.    

Mantan Anggota DPR ini  juga berharap Darunnajah turut memperkuat persatuan dan  kesatuan umat di Tanah Air dan menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia lainnya.

“Sebagai salah satu pusat kaderisasi ulama, Darunnajah bisa menjadi contoh,” katanya dalam keterangan persnya kepada Republika.co.id usai menerima delegasi Pondok Pesantren Darunnajah  yang dipimpin oleh KH Sofwan Manaf, ketika melakukan kunjungan ke Qatar, kemarin, Senin (7/2). 

Sofwan menuturkan rombongan Darunnajah terdiri dari pemenang perlombaan Menghafal Alquran, untuk putra dan putri seluruh pesantren se-Indonesia. Masing-masing ada yang di kategori satu juz, lima juz, sepuluh juz, 15 juz, 20 juz, dan 30 juz. 

Dia mengungkapkan perlombaan tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan Yayasan Hamd bin Khalid Ali Tsani Qatar. Pada 2016, Darunnajah menerima bantuan sekitar Rp 1,8 miliar untuk menyelenggarakan perlombaan tersebut. 

Sedangkan pada 2015 sekitar Rp 1,4 Milyar. Bantuan untuk 2017 diperkirakan sama dengan 2016. “Kami berterimakasih ke pihak KBRI atas bantuannya selama ini,” tutur Sofwan yang merupakan alumni Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur ini.  

Lebih lanjut Sofwan menjelaskan, Darunnajah yang resmi berstatus wakaf sejak 2015 ini, dirintis sejak 1942 oleh  KH Abdul Manaf Mukhayyar, KH  Qomaruzzaman, dan KH Mahrus Amin. 

Darunnajah mendidik santri agar memiliki pikiran terbuka dan moderat dengan berbekal dua bahasa utama yaitu Arab dan Inggris.  

Saat ini, ungkap dia, Darunnajah memiliki 17 unit cabang di seluruh Indonesia dengan total santri sebanyak 9750 santri serta mengelola tanah wakaf seluas 677,5 hektare.  

Darunnajah juga melakukan kerjasama dengan Kementerian urusan Agama Islam dan Wakaf (Awqaf) Qatar untuk membangun pondok pesantren  penghafal Alquran di kawasan Bogor.

Menurut salah satu pejabat KBRI Doha,  Boy Dharmawan, kerjasama Darunnajah dengan Yayasan  Hamd bin Khalid Ali Tsani (HKAT) berdampak positif bagi hubungan bilateral kedua negara. 

Dia menyebutkan Yayasan HKAT merupakan yayasan milik kerabat keluarga Emir Qatar. 

Bangsa Qatar baik melalui pemerintah resmi atau segenap masyarakatnya telah berkontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia melalui beragam bantuan. 

Salah satunya melalui QatarCharity (QC). Berdasarkan laporan, QC membantu Indonesia dengan total 5.802 proyek di berbagai provinsi. 

QR pertama kali masuk ketika Aceh dilanda bencana Tsunami pada 2014. Saat ini QR telah membangunsekitar 722 masjid, 25 pusat pelayanan masyarakat, 22 sekolah, 425 rumah serta menggali 2.574 sumur dan melaksanakan 1.761 proyek yang dapat menghasilkan. 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement