Rabu 08 Feb 2017 15:25 WIB

Australia akan Rombak Tunjangan Perjalanan Anggota Parlemen

 PM Malcolm Turnbull di Laos mengumumkan rencana menggelar pertemuan dengan pemimpin negara ASEAN di Australia tahun 2018.
Foto: AAP/Lauren Farrow
PM Malcolm Turnbull di Laos mengumumkan rencana menggelar pertemuan dengan pemimpin negara ASEAN di Australia tahun 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Federal Australia akan segera menghapuskan tunjangan perjalanan seumur hidup bagi para politikus, dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik dan menghemat anggaran hampir sebesar lima juta (atau setara Rp 50 miliar).

Menteri Khusus Negara Bagian Australia, Scott Ryan mengatakan pada akhir pekan ini pemerintah juga akan memperkenalkan undang-undang untuk mendirikan sebuah lembaga baru yang terkait untuk mengawasi pengeluaran.

"Warga Australia berhak untuk mengharapkan anggota Parlemen menghabiskan uang pembayar pajak secara efisien, efektif dan etis," katanya.

Skema ini menyediakan mantan anggota Parlemen dan Senator dengan 10 tiket perjalanan pulang-pergi gratis di dalam Australia setiap tahunnya. Mereka yang terpilih sejak tahun 2012 tak termasuk dalam skema tersebut.

Pemerintah Australia telah mengkaji perubahan skema itu dalam anggaran bulan Mei, meski rencananya adalah untuk menghentikan tunjangan itu ketimbang memotongnya segera."Lebih baik bergerak cepat jika kita hendak menghapuskan tunjangan itu," kata Senator Ryan.

Pengumuman ini muncul setelah Perdana Menteri Malcolm Turnbull menjanjikan perombakan tunjangan dan donasi Parlemen menyusul pengunduran diri mantan Menteri Kesehatan Sussan Ley. Senator Ryan mengatakan, badan pengawas bisa beroperasi pada pertengahan tahun, jika undang-undang itu didukung oleh Partai Buruh dan sejumlah partai independen.

Dari informasi yang diperoleh ABC, anggota Parlemen dari Partai Liberal, Warren Entsch, dan tokoh Koalisi lainnya, mempertanyakan perubahan itu dalam pertemuan partai pada Selasa (7/2) pagi. Kritik utama Warren Entsch adalah bahwa perubahan itu begitu retrospektif dan tak adil bagi para politisi yang pernah menjabat untuk periode yang lama, dan diharapkan mereka akan terus bisa mengklaim biaya perjalanan.

Senator Ryan tak akan merinci pembahasan pertemuan partai tapi mengatakan ia tak menerima apa pun selain dukungan kuat dari rekan-rekannya. "Pengenalan RUU ini terus memajukan rencana kubu Koalisi terhadap reformasi besar-besaran atas biaya perjalanan Parlemen selama lebih dari dua dekade," kata sang Senator.

Senator Ryan menyebut, ada dukungan luas dari semua kubu politik terhadap reformasi ini. Skema tunjangan perjalanan ini pertama kali diberlakukan pada tahun 1918 dan awalnya menyediakan perjalanan domestik tak terbatas bagi mantan anggota Parlemen.

Sejak tahun 2002, ukuran skema ini telah dikurangi secara bertahap, yang memicu kasus pengadilan yang melibatkan empat mantan politikus. Akhir tahun lalu, Barry Cunningham, Tony Lamb, John Moore dan Barry Cohen kalah dalam kasus pengurangan tunjangan di skema tersebut, di tingkat Pengadilan Tinggi.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:35 WIB 07/02/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/australia-akan-rombak-tunjangan-perjalanan-untuk-anggota-parlem/8249514
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement