Rabu 08 Feb 2017 15:16 WIB

PLTU Mulut Tambang Bisa Tekan Biaya Produksi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menilai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang merupakan konsep yang baik. Ia menilai konsep ini bisa menekan biaya produksi sehingga menghasilkan listrik yang ekonomis.

Darmin menjelaskan, dua PLTU yang dibuat oleh Adaro merupakan salah satu bentuk PLTU yang dekat dengan mulut tambang. Hal ini ia nilai sangat baik sehingga selain bisa diproduksi secara maksimal, kedekatan pengolahan dengan sumber energi bisa menjamin ketersediaan dan kualitas listrik.

"Ini buat kita cukup menarik, karena ini pltu yang main mouth. Batubara di hulu tambang. Ini sudah lama kebijakan ini tapi gak berjalan dengan baik karena harga batu bara," ujar Darmin di Jakarta, Selasa (7/2) malam.

Ia menilai konsep ini diharapkan juga bisa dilakukan oleh pihak lain sehingga ketersediaan dan jaminan listrik bisa terjaga. Ia mengatakan, pembangunan pembangkit listrik perlu diperbanyak di daerah seperti Kalimantan dan Sumatra yang memiliki kekayaan sumber daya batu bara. "Jadi memang harus dimulut tambang, sehingga harganya bisa oke," ujar Darmin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement