REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Sebanyak 57 rumah warga di Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tergenang banjir menyusul tingginya curah hujan serta rusaknya pintu pembuang air dari perkampungan ke Sungai Serang Welahan Drain (SWD) Satu.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Pujo Prasetyo di Jepara, Rabu (8/2), puluhan rumah warga yang tergenang banjir tersebut berada di Desa Gedangan, Kecamatan Welahan yang tersebar di RT 3 RW 1 dan RT 1 RW 2.
Jumlah rumah warga yang tergenang banjir di RT 3, katanya, terdapat 17 rumah dengan 22 keluarga, sedangkan RT 1 terdapat sebanyak 40 rumah dengan 58 keluarga. Ia mengatakan, ketinggian genangan di desa setempat bervariasi, karena ada yang mencapai 80 sentimeter.
Meskipun demikian, lanjut dia, hingga kini belum ada warga yang mengungsi, meskipun banjir tersebut terjadi sejak Senin (6/2) dini hari.
Penyebab banjir, kata Pujo, selain disebabkan oleh curah hujan tinggi, disebabkan pula karena debit Sungai SWD satu ditambah limpasan Sungai Wulan yang masuk melalui pintu pembuang di Desa Dorang serta air dari Sungai SWD satu yang masuk melalui pintu pembuang di Desa Gedangan karena tidak bisa dioperasikan.
Akibat kerusakan pintu pembuang pada SWD satu tersebut, kata dia, air dari pemukiman penduduk tidak bisa dibuang ke SWD satu. "Karena debit air di Sungai SWD satu juga tinggi, mengakibatkan air justru masuk ke perkampungan melalui pint pembuang yang tidak bisa dioperasikan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, debit Sungai Wulan yang cukup tinggi juga turut mengakibatkan genangan banjir di Desa Gedangan tidak kunjung surut, mengingat sungai tersebut juga terkoneksi dengan Sungai SWD satu.
Terkait dengan kerusakan pintu pembuang tersebut, katanya, pemerintah desa setempat memang disarankan untuk membuat surat permohonan perbaikan pintu pembuang air di Desa Gedangan.