REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Lebih dari 5.000 rumah di empat kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan terendam banjir pada Rabu (8/2) sekitar pukul 07.00 Wita. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Zainal Abidin yang dihubungi dari Mataram, Rabu malam, menyebutkan daerah yang dilanda banjir, yakni Kecamatan Sumbawa, Labuan Badas, Empang dan Tarano.
"Ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai satu meter," katanya. Jumlah warga yang terdampak banjir akibat meluapnya air sungai pada saat hujan deras mencapai 5.823 kepala keluarga (kk) atau 22.701 jiwa.
Warga yang terdampak banjir tersebar di Kecamatan Empang 1.085 kk atau 4.340 jiwa, Kecamatan Tarano 1.812 kk atau 7.248 jiwa, selebihnya tersebar di Kecamatan Sumbawa dan Labuhan Badas, sebanyak 11.113 jiwa atau 2.926 kk.
Zainal mengatakan, sebagian rumah yang tergenang air adalah rumah panggung sehingga menjadi tempat mengungsi bagi warga yang rumahnya permanen dan terendam air setinggi satu meter.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, namun sejumlah rumah di Kecamatan Empang, dilaporkan mengalami rusak berat. Menurut dia, air yang menggenangi ribuan rumah warga di Kecamatan Empang dan Tarano, diperparah dengan air laut pasang sehingga banjir sulit surut.
"Hingga malam ini ketinggian air di Empang dan Tarano, masih mencapai lutut orang dewasa. Kalau di Kecamatan Sumbawa dan Labuan Badas, sudah surut," ujarnya.
BPBD Provinsi NTB sudah mengirimkan satu truk bantuan bahan makanan berupa mi instan dan air minum dalam kemasan. Bantuan tersebut sudah didistribusikan kepada warga terdampak banjir di empat kecamatan.
"Malam ini bantuan masih didistribusikan, terutama di Empang dan Tarano. Besok rencana kami akan distribusikan bantuan air bersih," katanya.