REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penumpang Pesawat Garuda Indonesia, Djafar Afghani, meninggal Rabu (8/2) pagi. Penumpang penerbangan rute Makassar-Jakarta tersebut mengalami pingsan dan kemudian tak tertolong.
VP Coorporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar mengatakan penerbangan Garuda Indonesia GA-611 berangkat dari Makassar 06.20 WITA dan mendarat di Jakarta pada pukul 07.45 WIB. Mendekati tujuan diketahui seorang penumpang pingsan, kemudian awak pesawat memberikan pertolongan pertama kepada penumpabg tersebut yang bernama Djafar Afghani berusia 41 tahun, duduk di kursi kelas ekonomi nomor 22K.
"Sekitar 20 menit sebelum mendarat, penumpang mengalami pingsan, dan pilot mengumumkan kepada seluruh penumpang di penerbangan GA 611 jika terdapat penumpang yang berprofesi sebagai dokter," ujar Benny melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/2).
Benny menjelaskan setelah pengumuman tersebut kemudian salah seorang penumpang yang duduk di kursi 08A yang duduk di kelas bisnis yang berprofesi dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi penumpang tersebut. Setelah memeriksa, dirasa perlu adanya penanganan lebih lanjut (medical assistance) untuk pax yang bersangkutan.
"Awak pesawat kemudian segera berkoordinasi dengan tim ground handling Bandara Soekarno-Hatta CGK untuk pengadaan ambulans dan menyiapkannya di sisi parkir pesawat untuk membawa penumpang ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta," ujar Benny.
Lalu, Benny menjelaskan segera setelah pesawat mendarat, penumpang dibawa ke ambulans dengan didampingi salah seorang rekan penumpang yang berada di penerbangan sama. Pendampingan juga dilakukan dari tim ground handling Garuda dan Bandara Soetta. Dengan ambulans, penumpang langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta.
Setibanya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, penumpang segera mendapatkan pemeriksaan, dan tidak lama kemudian dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan yang bebrsangkutan meninggal dengan diagnosa serangan jantung.
"Garuda Indonesia telah melakukan prosedur penanganan penumpang yang sakit sesuai dengan prosedur yang ada. Garuda Indonesia selalu mengedepankan keselamatan penumpang selama melaksanakan penerbangan, khususnya jika diketemukan penumpang yang mengalami penyakit serius selama penerbangan," ujar Benny.