REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rasio elektrifikasi di Jabar hingga saat ini belum mencapai 100 persen. Berdasarkan data di PLN Distribusi Jawa Barat, hingga bulan Desember 2016 rasio elektrifikasi di Jabar tercatat mencapai 96,8 persen.
Masih ada sekitar 3,2 persen lagi dari jumlah seluruh rumah tangga yang saat ini masih belum menikmati akses listrik. Oleh karena itu, PLN bekerja sama dengan pemerintah bahu membahu untuk mewujudkan target di tahun 2018.
Menurut Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jabar, Suargina, di 2017 ini, PLN Distribusi Jawa Barat berencana menambah akses listrik untuk 1.815 desa/kampung. Rencana ini diperkuat dengan akan dibangunnya 319 buah gardu, 282,78 kms jaringan tegangan menengah, serta 600 kms jaringan tegangan rendah. "Jumlah pembangunan infrastruktur kelistrikan serta wilayah yang akan dialiri listrik tahun 2017 ini direncanakan meningkat bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2016," ujar Suargina kepada wartawan, Rabu (8/2).
Menurut Suargina, pembangunan infrastruktur kelistrikan ini terus ditingkatkan karena target pencapaian Jabar Caang kurang dari dua tahun lagi. Salah satu kendala terbesar yang ditemui di lapangan dalam mewujudkan Jabar Caang ini antara lain, akses yang sulit dijangkau. Sehingga, mengakibatkan distribusi sejumlah material instalasi kelistrikan seperti tiang beton, gulungan kabel dan trafo listrik menjadi terhambat dan memakan waktu yang lebih lama.
Selain itu, kata dia, pemasangan tiang beton juga terkendala oleh cuaca hujan yang seringkali melanda wilayah-wilayah pedesaan yang akan dialiri listrik. Bahkan, terkadang akses jalan (infrastruktur) baru bisa dilalui tiga pekan setelah hujan mereda.
Untuk realisasi Program Listrik Pedesaan di PLN Distribusi Jawa Barat pada 2016, kata dia, saat ini mencapai 243 desa /perkampungan. Total gardu yang dipasang, ada 116 buah gardu serta total daya tersambung mencapai 7.700 kVA. Sementara itu, kata dia, panjang jaringan tegangan menengah (JTM) yang berhasil dibangun sepanjang 87,69 kms dan panjang jaringan tegangan rendah sepanjang 375,94 kms. Total anggaran yang terserap untuk membangun gardu dan jaringan listrik dalam Program Listrik Pedesaan pada 2016 mencapai Rp 70,9 miliar.
Dikatakan Suargina, wilayah kabupaten/kota yang menjadi prioritas PLN dalam mencapai Jabar Caang ini antara lain Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Cianjur, Majalengka, Sukabumi serta sebagian kecil wilayah di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Untuk daerah dengan rasio elektrifikasi terendah, kata dia, antara lain Pangandaran, Garut dan Tasikmalaya. Di wilayah Garut sendiri pada tahun 2016 tercatat 28 desa dari 16 kecamatan berhasil dialiri listrik dengan penambahan konsumen sebesar 1.482 pelanggan.
Suargina berharap, masyarakat di wilayah yang masih belum mendapatkan akses listrik dapat mengajukan permohonan dengan menghubungi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral setempat atau pun otoritas pemerintah yang membidangi energi listrik di daerah tersebut. Kemudian, permohonannya disampaikan kepada PLN. "Nanti, kami akan melakukan pengkajian untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan di wilayahnya," katanya.