REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Mantan perdana menteri Mohamed Abdullahi Farmajo terpilih sebagai presiden baru Somalia setelah presiden petahana Hassan Sheikh Mohamud mengakui kekalahannya dalam dua putaran pemilihan. Farmajo menguasai 184 suara dibandingkan Mohamud, saingan terdekatnya yang mendapatkan 97 suara dalam putaran kedua.
Kandidat ketiga, mantan presiden Sharif Sheikh Ahmed hanya mendapat 45 suara.
Farmajo adalah perdana menteri pada pemerintahan federal peralihan Somalia antara 2009 dan 2010. Mantan PM, yang juga pengajar di universitas itu, melalui persaingan ketat dalam pemilihan yang diikuti 21 kandidat untuk menduduki jabatan selama empat tahun ke depan.
Farmajo, yang merupakan pemegang paspor Amerika Serikat, mendapatkan gelar Master dalam ilmu politik dari State University of New York at Buffalo.
Ia kemudian bekerja di Negara Bagian New York, termasuk untuk Buffalo Municipal Housing Authority, Erie County Division of Equal Employment Opportunity dan Departemen Transportasi Negara Bagian New York.
Farmajo ditunjuk sebagai perdana menteri pada 2009 oleh presiden saat itu, Sharif Sheikh Ahmed, untuk menggantikan Perdana Menteri Omar Abdirashid Ali Sharmake, yang mengundurkan diri dari jabatannya terkait persengketaan.
Pada 2011, Farmajo membentuk sebuah partai politik baru, Partai Keadilan dan Persamaan Somalia, yang juga dikenal sebagai Tayo, dan hingga kini ia menjabat sebagai sekretaris jenderal untuk partai tersebut.