Kamis 09 Feb 2017 09:21 WIB

Hollande Minta Rakyat Tenang Setelah Kerusuhan Menyebar

Francois Hollande
Foto: ap
Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande pada Rabu (8/2) menyeru rakyat agar tenang setelah kerusuhan meluas di pinggiran utara Kota Paris di tengah tuduhan polisi telah memukuli dan memperkosa pemuda yang mereka tahan.

Sebagaimana dikutip Juru Bicara Pemerintah Stephane Le Foll, Hollande mengatakan, "Setelah kekerasan oleh polisi, ada sanksi." Ia menegaskan, "Keadilan independen untuk melakukan tugasnya."

Kepala Negara Prancis tersebut mengunjungi pria tersebut pada Selasa di Rumah Sakit Aulnay. Ia menyeru rakyat agar tenang di pinggiran padat ibu kota Prancis, tempat kerusuhan pada 2005 yang memaksa Nicolas Sarkozy, menteri dalam negeri saat itu, mengumumkan keadaan darurat.

Baca: Presiden Prancis Jenguk Korban Pelecehan Seksual dengan Kekerasan oleh Oknum Polisi

Pada 2 Februari, kerusuhan meletus di Aulnay-sous-Bois, tempat empat polisi dituduh menggunakan kekuatan yang tidak perlu ketika menangkap pria kulit hitam yang berusia 22 tahun dan memperkosa dia. Peristiwa tersebut menyulut kerusuhan yang berlangsung sampai malam keempat pada Selasa. Puluhan mobil dibakar dan 17 pemuda ditangkap, setelah bentrokan dengan polisi.

Korban sendiri, Theo, telah menyeru warga agar tenang dan tidak mengobarkan perang. Ia menambahkan ia percaya pada sistem keadilan untuk menangani kasusnya secara layak. Empat polisi telah diskors dan diperiksa secara resmi karena dugaan memperkosa dan menggunakan kekerasan secara berlebihan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement