REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa makan siang bersama pengungsi di Cozinha Popular da Mouraria, Lisabon, Rabu (8/2), sebuah isyarat simbolis untuk menyambut pengungsi.
"Pada saat 'penghalang dan tembok sedang didirikan' dan ada 'pembatasan masuk dan keluarnya orang', pendirian Portugal ialah membuka tangan kepada pengungsi. Ini adalah tanda kecil mengenai apa yang kami pikirkan," kata Rebelo de Sousa kepada wartawan sebelum makan siang bersama pengungsi.
Dia mengatakan makan siang itu, yang dilakukan bersama lima pengungsi dari Irak, Suriah, dan Eritrea adalah isyarat kecil yang berharga lebih dari pengumuman besar untuk menentang kebijakan tersebut. Rebelo de Sousa mengatakan negaranya akan selalu membuka tangannya dan secara alamiah menerima orang, persis seperti orang Portugis telah diterima di seluruh dunia.
Portugal telah menerima 10 ribu pengungsi tahun lalu, meskipun jumlah pengungsi yang tiba di sana sangat sedikit. Negara itu sampai Rabu menerima 957 pengungsi berdasarkan rencana transmigrasi Uni Eropa, demikian data yang disiarkan oleh Komisi Eropa.