Kamis 09 Feb 2017 13:57 WIB

Perompak Nigeria Culik Warga Rusia dan Ukraina

Ilustrasi - Perompak
Foto: news.com.au
Ilustrasi - Perompak

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Perompak menculik tujuh orang warga Rusia dan satu warga Ukraina setelah menyerang kapal kargo, BBC Carribean di lepas pantai Nigeria, kedutaan besar Rusia mengatakan dalam akun Twitter resmi mereka.

Pihak kedutaan telah meminta pihak berwenang Nigeria membantu melacak keberadaan mereka pada Selasa malam (7/2). Angkatan Laut dan Kepolisian Nigeria belum menanggapi permintaan komentar.

Kapal kargo BBC Carribean itu dikelola oleh Briese Schiffahrts. "Bajak laut mendekati (kapal) dengan sebuah perahu, menangkap para awak dan meninggalkan kapal di arah pantai Nigeria," ujar Kepala Briese Schiffahrts, Pavel Fedulov di St Petersburg, Rusia, menurut kantor berita Rusia RBC.

Dia menyebutkan tak ada senjata api yang digunakan saat serangan dilakukan. Para pakar keamanan mengkategorikan perairan Afrika Barat, terutama di lepas pantai Nigeria tempat banyak perompak berasal, merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia. Para penyerang biasanya menyasar kapal tanker dan menyandera orang-orang untuk mendapatkan tebusan.

Saat harga minyak turun, komplotan perompak itu mulai lebih sering menculik awak kapal dan meminta tebusan untuk mendapatkan uang. Para analis keamanan mengatakan perompak itu datang dari sejumlah kelompok militan di Niger Delta, lokasi penghasil minyak di Nigeria.

Angkatan Laut Nigeria pada Rabu menyelamatkan sebuah kapal tanker, MT Gaz Providence, beserta 21 awak kapalnya dari serangan perompak lain di dekat Pulau Bonny, angkatan laut mengatakan dalam sebuah pernyataan. Serangan lain juga berhasil digagalkan oleh AL di bagian selatan Akassa, Delta, dimana para perompak mencoba membajak kapal tanker MT Rio Spirit sebanyak dua kali.

Pernyataan itu tidak menyebutkan sesuatu terkait diculiknya awak kapal BBC Carribean.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement