Kamis 09 Feb 2017 14:10 WIB

Patung Liberty Berakar dari Arab

Patung Liberty
Patung Liberty

REPUBLIKA.CO.ID, Pembatasan imigran oleh Presiden AS Donald Trump mencuatkan kembali isu tentang Patung Liberty. Patung yang menjadi kebanggaan warga Paman Sam ini disebut bukan asli AS.

Menurut sejumlah laporan seperti dikutip World Bulletin, patung ini aslinya adalah petani perempuan Mesir yang dikenal sebagai Collosus of Rhodes. Patung ini dipersembahkan untuk era industri.

Memang benar, Patung Liberty diberikan oleh Prancis ke AS sebagai bentuk aliansi kedua negara dalam Revolusi Prancis. Namun, bagaimanapun hal ini tak menampik adanya persentuhan dengan Arab atau negara Muslim dalam patung tersebut.

Pemahat patung Prancis itu bernama Frederic Auguste. Petugas di Badan Pertamanan Nasional AS pernah mengatakan, Auguste Barthlodi yang mendesain Patung Liberty sebelumnya berkunjung ke Mesir pada 1855-1856. Saat itu memilki semangat untuk membangun monumen publik skala besar dengan tema patung kolosal. 

Ini mengingat Bartholdi sangat tertarik dengan arsitektur-arsitektur kuno Mesir. Bartholdi dilaporkan juga pernah berkunjung ke monumen Abu Simbel yang dijaga patung-patung raksasa besar.

Ketika Pemerintah Mesir mengajukan proposal pada 1869 untuk membangun mercusuar untuk Terusan Kanal, Bartholdi memiliki desain sendiri. Ia mengajukan desain sebuah patung besar wanita bergamis yang sedang memegang obor. Ia memberi nama, "Mesir Membawa Pencerahan bagi Asia."

Menurut Bary Moreno yang menulis tentang patung tersebut seperti dikutip Insitusi Smithsonian menjelaskan, patung itu pada awalnya adalah seorang petani wanita mengenakan jilbab. Pada saat itu, mayoritas warga Mesir adalah Muslim. Sekitar 86 persen di Alexandria dan Kairo, serta 91 persen di wilayah lain.

Tidak dijelaskan keberhasilan proyek tersebut. Namun, kesempatan Bartholdi kedua datang ketika ada tawaran pembuatan patung besar di AS. Ia kemudian membuat desain dengan terinspirasi usulan awalnya di Mesir mulai 1870, dan kemudian patung diresmikan 1886.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement