Kamis 09 Feb 2017 14:20 WIB

Dewan Pers: Tugas Utama Jurnalis Menyampaikan Kebenaran

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo memberi sambutan saat acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di lapangan Tantui, Ambon, Maluku, Kamis (9/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo memberi sambutan saat acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di lapangan Tantui, Ambon, Maluku, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menuturkan, seorang jurnalis tidak boleh melupakan tugas utamanya."Tugas utama jurnalis itu menyampaikan kebenaran," kata Yosep, Kamis (9/2).

Sayangnya, lanjut Yosep, saat ini tugas utama jurnalis itu banyak dicemari berita-berita hoax, sehingga para wartawan berusaha kerasa melawan itu. Kondisi media arus utama yang tertutup berita hoax, membuat masyarakat sulit membedakan mana berita bohong dan benar.

Tapi, ia memang melihat fenomena ini terjadi di banyak negara-negara di dunia. Dia menyebut Jerman dan AS, dan banyak orang juga menjadi korban berita hoax. Margiono menegaskan, pers tidak akan membiarkan ini terjadi, karena nilai luhur jurnalistik harus dikembalikan. "Masyarakat pers tentu tidak akan membiarkan ini terjadi, nilai luhur jurnalistik harus dikembalikan ke wartawan," ujar Yosep.

Dewan Pers sendiri telah melakukan verifikasi dengan empat peraturan seperti kode etik jurnalistik, kompetensi wartawan, standar kompetensi perusahaan pers dan standar perlindungan wartawan. Sampai Senin (6/2) pukul 6.00, terdapat 77 perusahaan pers yang berhasil di verifikasi.

Verifikasi tahun ini sendiri cuma menjadi titik awal, akan terus dilakukan selama dua tahun ke depan sampai Dewan Pers bisa menyusun laporan indeks kemerdekaan pers. Menurut Yosep, semua itu bertujuan mengembalikan berita faktual kepada media arus utama.

"Dewan Pers setelah verifikasi akan memberikan logo dan barcode yang bisa di scan atau di foto dengan smartphone, untuk mengecek media sudah terverifikasi dan yang belum terverifikasi," kata Yosep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement