REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat AS mengatakan, Iran kembali menembakkan rudal balistik, pada Rabu (8/2). Rudal diluncurkan di lokasi yang sama dengan lokasi uji coba rudal balistik bulan lalu yang dikecam pemerintah AS.
Sebuah foto satelit menunjukkan pemerintah Iran sedang membawa rudal Safir di lokasi peluncuran Semnan sebelum menembakkannya ke angkasa. Belum diketahui apa alasan Iran kembali melakukan uji coba rudal balistik tersebut.
Fox News melaporkan, rudal Safir yang ditembakkan itu merupakan rudal jarak pendek jenis Mersad. Rudal dapat ditembakkan sejauh 35 mil.
Uji coba ini dilakukan kurang dari sepekan setelah AS memberikan sanksi baru terhadap Iran. Kesibukan terlihat di lokasi peluncuran rudal Semnan yang terletak sekitar 140 mil di timur Tehran, dalam beberapa pekan terakhir.
Pada 29 Januari, Iran meluncurkan rudal balistik jarak menengah tipe baru. Uji coba itu memicu Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan darurat pada 31 Januari.
Sehari setelahnya, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan keras terhadap Iran. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Flynn memberikan status on notice kepada Iran.
Baca juga, Trump Perkuat Sanksi Iran, 25 Entitas Diboikot.
Pada Ahad (5/2), Senator California Dianne Feinstein mengatakan, peluncuran rudal balistik Iran sangat berbahaya dan seharusnya tidak dilakukan. Ia menyatakan sikap setuju dengan Presiden Trump bahwa AS perlu memberikan sanksi baru terhadap Republik Islam Iran.
Resolusi PBB 2231 meminta Iran untuk tidak melakukan uji coba rudal balistik, tetapi tidak melarangnya. Resolusi mulai berlaku sehari setelah kesepakatan nuklir ditandatangani antara Iran dan lima kekuatan dunia, termasuk AS.