REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakhrullah, mengatakan kiriman KTP elektronik palsu dari Kamboja dikemas dalam kardus berukuran kecil. Menurutnya, jumlah KTP elektronik palsu itu tidak mencapai ratusan ribu.
"Dibungkus menggunakan kardus kecil. Jumlahnya tidak mencapai ratusan ribu," ujar Zudan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/2).
Dia melanjutkan kardus berisi KTP elektronik palsu itu memang sempat dibuka untuk kepentingan pemeriksaan. Namun, kardus beserta isinya kini sudah kembali disegel dan diserahkan kepada pihak kepolisian.
Zudan juga belum dapat memastikan apakah data yang ada dalam KTP palsu tersebut menunjukkan domisili DKI Jakarta atau bukan. "Belum dibuka kepada kami," tambahnya.
Sebelumnya, Zudan mengatakan ada temuan paket berisi KTP elektronik palsu di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang. Paket yang diduga berisi ratusan KTP elektronik palsu itu dikirim dari Kamboja.
Baca juga, Kemendagri: KTP Palsu tak Bisa Digunakan untuk Memilih.
Menurut Zudan, pengiriman paket dilakukan melalui jasa pengiriman Federal Express (FedEx) lewat Bandara Soetta. Temuan berawal dari kecurigaan petugas saat menerima paket berisi barang cetakan dari Kamboja.
"Sesuai prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Bea Cukai Soetta, barang cetakan tersebut dipindai melalui x-ray, sehingga dapat dilihat isinya. Paket berisi buku tabungan dan Kartu ATM, NPWP dan ID Card berupa KTP-el," ujar Zudan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/2).