Kamis 09 Feb 2017 18:47 WIB

Islam 'Kaffah' Memberi Kesejukan

Banyak hadis shahih yang meriwayatkan Rasulullah SAW (Ilustrasi)
Foto: Urdua.com/ca
Banyak hadis shahih yang meriwayatkan Rasulullah SAW (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Implementasi nilai-nilai ajaran Islam yang dilaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah atau 'kaffah' dinilai akan mampu memberikan kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi, Islam adalah ajaran yang 'rahmatan lil alamin' yang memberikan kesejukan dan kepedulian terhadap siapa saja.

"Maka, ketika mengaku Islam tetapi ajarannya tidak 'rahmatan lil alamin', maka perspektifnya bukan lagi ajaran Islam yang hakiki," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangkaraya, Baihaqi, Kamis (9/2).

Menurut pria kelahiran Padang Darat, Amuntai, Provinsi Kalimantan Selatan ini, ajaran Islam yang hakiki ialah Islam yang didasarkan dan dioritentasikan pada Alquran dan hadis. Yakni, yang mengajarkan untuk selalui menjunjung tinggi rasa cinta, damai dan saling mengasihi serta menghomati.

Untuk itu, Baihaqi berharap, seluruh elemen masyarakat dapat memahami agama Islam secara menyeluruh dan mendalam, sehingga tak terjerumus dalam hasutan dan isu dari segelintif oknum yang memanfaatkan isu agama untuk kepentingan pribadi dan kelompok. "Kita berharap ada pencerahan terhadap seluruh elemen masyarakat terutama umat Islam sendiri secara menyeluruh dan mendalam sehingga terhindar dari pemanfaatan isu agama untuk mengeruk keuntungan," katanya.

Dan yang harus disadari, seluruh ajaran agama itu pada dasarnya mengajarkan pada kebaikan karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan petunjuk dari tuhan sebagai bekal manusia menjalani kehidupan yang bahagia. Untuk itu, ketika ada orang yang berbuat kerusakan dan merugikan orang lain dengan dalih agama apapun, hal itu tidak bisa dibenarkan.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya Dr Ibnu Elmi Ashmad Slamet Pelu mengatakan, konsep agama Islam yang benar ialah yang mampu bersanding dan merawat keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dia mengatakan, konsep Islam bukan konsep monster dalam kehidupan, melainkan ajaran yang memberi kesejukan secara humanis yang membawa kebahagiaan, keamanan, ketentraman terhadap seluruh umat.

Untuk itu, selaku salah satu Perguruan Tinggi Negeri Islam, pihaknya juga berkomitmen mencetak cendikia yang mampu berfikir konsep Islam bukan konsep monster dalam kehidupan melainkan Islam yang 'rahmatan lil alamin' yang memberi kesejukan secara humanis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement