REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polda Metro Jaya hingga saat ini belum menerima limpahan kasus ditemukannya Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik palsu oleh Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. KTP elektronik tersebut diketahui dikirim dari Kamboja.
"Kita belum ada limpahan dari Bea Cukai, saya masih belum tahu berapa banyak (KTP yang disita)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2).
Sebelumnya, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakhrullah mengatakan ada temuan paket berisi KTP elektronik palsu di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang. Paket yang diduga berisi ratusan KTP elektronik palsu itu dikirim dari Kamboja.
Menurut Zudan, pengiriman paket dilakukan melalui jasa pengiriman Federal Express (FedEx) lewat Bandara Soetta. Temuan berawal dari kecurigaan petugas saat menerima paket berisi barang cetakan dari Kamboja.
"Sesuai prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Bea Cukai Soetta, barang cetakan tersebut dipindai melalui x-ray, sehingga dapat dilihat isinya. Paket berisi buku tabungan dan Kartu ATM, NPWP dan ID Card berupa KTP-el," ujar Zudan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/2).
Karena ini sudah delik hukum, maka kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut. Namun, sampai saat ini Polda mengaku belum menerima limpahan kasus tersebut.
Berdasarkan informasi, Kemendagri pun baru Jumat (10/2) besok yang akan mendatangi Polda Metro Jaya untuk memeriksa KTP palsu tersebut secara langsung.