REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono menyayangkan adanya oknum penyebar brosur yang berisi hasutan untuk tidak memilih Agus-Sylvi di Pilgub DKI 2017. Padahal menurutnya, tidak perlu melakukan black campaign seperti itu untuk menjatuhkan salah satu pasangan calon.
"Itu lah yang kita sayangkan sebetulnya. Tidak perlu lah sampau seperti itu (menyebar brosur yang berisi hasutan untuk tidak memilih Agus-Sylvi)," kata Agus seusai menghadiri istighasah di sekitaran Blok S, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Agus kemudian menjelaskan, sudah ada tim yang melakukan pelaporan atas terjadinya kampanye hitam tersebut. Pelaporan menurutnya perlu dilakukan agar pemangku kebijakan memahami situasi yang terjadi di lapangan.
"Tetapi secara serius kami melaporkan perihal tersebut, tim tentunya yang mengelola itu. Agar stakoholders atau pemangku kebijakan memahami situasi yang terjadi di lapangan," ucap Agus.
Selain itu, pelaporan tersebut dilakukan kuga untuk menyadarkan masyarakat. Sehingga mereka mengetahui, menjelang digelarnya pencoblosan banyak sekali oknum-oknum tertentu yang melakukan kampanye hitam.
"Semoga masyarakat juga semakin aware ataupun memahami bahwa realitas saat ini demikian. Bisa terjadi bentuk-bentuk kampanye hitam lainnya yang sekali lagi bisa memecah belah keyakinan anak bangsa," tambah Agus.
Seperri diketahui, petugas Panitia Pengawas Lapangan Panwaslu Jakarta Utara mengamankan dua pria berinisial SA (22) dan Jo (27) lantaran diduga melakukan black campaign terhadap pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Selain disebarkan kepada pengendara yang lewat, brosur itu juga ditempel di pintu-pintu rumah warga.