REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan menerbitkan buku putih pekan depan. Tujuannya untuk mengklarifikasi tudingan yang menyebut IDI menolak program Dokter Layanan Primer (DLP).
"Kita akan keluarkan buku putih dalam waktu singkat untuk membantah semua yang mereka buat," kata Ketua Dewan Pakar PB IDI, Abdul Razak Thaha saat berbincang dengan Republika.co.id, Kamis (9/2).
Ia menjelaskan, buku putih bertujuan untuk membantah semua argumen tentang program DLP. Buku tersebut akan mengkaji program DLP dari sisi hukum, pendidikan, layanan dan sebagainya. "Kita ingin ujungnya untuk melayani masyarakat. Kenapa tak gunakan dokter keluarga saja," ujar dia.
Abdul mengatakan, IDI selama ini meminta ada pertemuan besama meninjau kembali program DLP untuk bicara dari aspek akademis, teoritis dan sebagainya.
"Kita hanya bisa menerima ide program kebijakan kalau ada analisis secara ilmiah. Kalau memang IDI salah, kita akan katakan mereka benar, lalu kita mulai," tutur dia.
Abdul membantah asumsi yang mengatakan penolakan IDI karena melindungi dokter umum yang selama ini bekerja di layanan primer. Ia mengatakan, IDI hanya meminta tim Pokja program DLP menjelaskan kompetensi apa yang menjadi perbedaan antara DLP dan dokter umum. "Tidak ada satupun keuantungan IDI menolak," jelansya.