Kamis 09 Feb 2017 21:00 WIB

Israel Ledakkan Terowongan di Gaza, Dua Orang Palestina Tewas

Terowongan Gaza
Terowongan Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa bom pasukan Israel di terowongan dekat perbatasan Mesir menewaskan dua orang Palestina, Kamis, namun pihak militer Israel menolak semua keterlibatan dalam insiden tersebut.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya mengatakan bahwa dua orang pria menjadi syahid dan lima orang lainnya terluka setelah menjadi target pesawat tempur Israel di sepanjang perbatasan Palestina-Mesir.

Juru bicara militer Israel mengaku belum tahu atas serangan yang terjadi sebelum subuh itu.

Beberapa jam sebelumnya militer Israel menyatakan bahwa pihaknya menghadang beberapa roket yang diluncurkan dari Semenanjung Sinai, Mesir, menuju Kota Elat, Israel.

Salah satu roket mendarat di area terbuka, namun tidak sampai meimbulkan jatuhnya korban jiwa atau merusakkan apa pun, demikian pernyataan polisi. Sejauh ini tidak ada pihak atau kelompok mana pun yang mengaku bertanggung jawab atas penembakan roket tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, kelompok garis keras yang berjaringan dengan ISIS di Semenanjung Sinai menyatakan bertanggung jawab atas beberapa jenis serangan. Gaza yang berbagi perbatasan dengan Israel dan Mesir itu dikuasai oleh kelompok Islam Hamas Palestina.

Pemerintah Mesir menuding Hamas membantu kelompok garis keras yang berjaringan dengan militan ISIS di gurun Sinai. Namun Hamas menolak tudingan tersebut. Perbatasan Israel-Gaza secara umum relatif tenang dalam beberapa bulan terakhir, namun Senin (6/2) lalu roket Palestina diluncurkan dari kantung yang menyebabkan beberapa serangan Israel terhadap beberapa sasaran Hamas.

Israel menyatakan bahwa Hamas harus memikul tanggung jawab secara keseluruhan atas apa yang terjadi di daerah kantung itu. Hamas secara de facto menghormati gencatan senjata dengan Israel sejak perang 2014 namun sel-sel kecil Jihad Salaf bersenjata menentang kesepakatan tersebut dan sesekali terus melancarkan serangan roket ke arah Israel.

Saat serangan mereka dilakukan, Hamas biasanya memerintahkan para gerilyawannya untuk mengosongkan beberapa sasaran potensial karena menghindari serangan balasan Israel.

Dalam beberapa tahun yang lalu, Mesir merusak hampir 2.000 terowongan untuk menyelundupkan pangan kepada dua juta jiwa warga Gaza. Gaza saat ini berada di bawah blokade Angkatan Laut Israel.

Mesir baru-baru ini melonggarkan pembatasan di perbatasan dengan Gaza yang diawasi secara ketat. Pada 21 Agustus 2016 Israel meluncurkan lebih dari 50 serangan ke wilayah Gaza sehingga sejumlah warga terluka, tak lama setelah serangan roket dari wilayah tersebut.

Roket yang ditembakkan itu diklaim oleh dua pihak yakni Ahfad a-Sahaba, salah satu kelompok Salafi di Gaza, dan Front Pembebasan Rakyat Palestina (PFLP).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement