REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelaran pemilihan kepala daerah secara serentak akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Menurut Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, umat Islam sebaiknya menggunakan hak pilihnya sesuai dengan aspirasi mereka masing-masing.
"Jangan ada yang golput. Gunakan hak pilih Anda untuk memilih pemimpin yang amanah, beriman, bertakwa dan dapat menjadi pemimpin bagi semua golongan," kata Jimly Asshiddiqie dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/2).
Mantan ketua MK itu menekankan, keinginan umat Islam dalam mendapatkan pemimpin yang mampu menjaga keyakinannya harus ditempuh secara konstitusional, yakni lewat Pilkada. "Kita sudah sepakat untuk memilih sistem demokrasi sebagai cara berbangsa dan bernegara, maka pilkada adalah jalan yang harus kita tempuh, suka atau tidak," tegasnya.
Jimly juga berharap, persaingan di dalam Pilkada serentak 2017 ini jangan sampai mengganggu kerukunan antarumat beragama dan antaretnis. Sebab, harmoni merupakan ciri khas Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.
"Kita semua punya kewajiban untuk mengawal dan mengawasi jalannya pilkada agar berjalan bersih dan bebas dari kecurangan," kata dia.
Jimly mengakui, belakangan ini menjelang pilkada, tensi politik semakin meningkat di masyarakat, termasuk melalui dunia maya. Bagi dia, media sosial cukup potensial dalam bergulirnya isu-isu yang memanaskan situasi. Bahkan, tidak sedikit pihak-pihak yang menyebar informasi tidak benar alias hoax.
"Karena itu, saya meminta sekali lagi, agar umat Islam harus menjadi contoh terdepan yang menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat," kata Jimly. "Seperti apapun hiruk pikuk kampanye, yang jelas pemenangnya adalah mereka yang dipilih karena paling disenangi oleh masyarakat. Karena itu, para calon harus merebut simpati masyarakat dengan menunjukan bahwa dirinya memang pantas untuk dipilih sebagai pemimpin," kata Jimly.