Jumat 10 Feb 2017 09:39 WIB

Trump Berusaha Cairkan Hubungan dengan Xi Jinping Lewat Surat

Xi Jinping
Foto: REUTERS/Lintao Zhang
Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump berusaha mencairkan hubungan dengan Presiden Cina Xi Jinping lewat sebuah surat yang mengungkapkan hasratnya memajukan hubungan dengan Xi, kendati kedua pemimpin tak pernah berbicara langsung sejak Trump berkuasa.

Surat itu berisi terima kasih untuk Xi atas ucapan selamatnya saat pelantikan Trump dan doa kepada rakyat Cina agar semakin makmur pada Tahun Baru Cina , kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Rabu (8/2).

"Presiden Trump menegaskan menantikan bekerja bersama dengan Presiden Xi untuk membangun hubungan yang konstruktif yang menguntungkan baik Amerika Serikat maupun Cina," kata Gedung Putih.

"Kami sangat mengapresiasi ucapan selamat hari raya Presiden Trump kepada Presiden Xi Jinping dan rakyat Cina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang dalam temu wartawan.

Ketika ditanya apakah surat itu sebagai penghinaan karena Trump malah telah berbicara langsung kepada banyak pemimpin dunia sebagai presiden, sedangkan kepada Xi hanya lewat sebuah surat, Lu berkata, "Kalimat semacam itu tak berarti apa-apa."

Dia menegaskan kembali Cina dan AS telah membangun komunikasi yang rekat sejak Trump berkuasa dan kerja sama itu adalah satu-satunya pilihan yang benar.

"Cina bertekad untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dengan menghormati prinsip non konfrontasi, saling menghormati, dan saling menguntungkan dalam rangka mempromosikan kerja sama, pengendalian sengketa, dan pada fondasi yang sehat dan stabil, mempromosikan pengembangan lebih maju hubungan Cina -AS," kata Lu.

Trump dan Xi belum pernah berbicara langsung sejak Trump berkuasa 20 Januari lalu, kendati mereka segera berbicara setelah Trump memenangkan Pemilu Presiden AS pada November.

Sumber-sumber diplomatik di Beijing mengatakan Cina kecewa karena Xi tak pernah ditelepon Trump karena sang presiden baru malah menelepon Presiden Taiwan. Xi merasa dipermalukan karena tidak mendapat hubungan langsung dengan Trump justru ketika diketahui Trump menelepon Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, demikian Antara News.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement