Jumat 10 Feb 2017 19:36 WIB

Longsor Kintamani Terjadi di Tiga Titik

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI mengevakuasi warga yang mengalami luka-luka setelah tersapu tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Bali, Jumat (10/2).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI mengevakuasi warga yang mengalami luka-luka setelah tersapu tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Bali, Jumat (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KINTAMANI -- Bencana longsor terjadi di tiga titik di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jumlah korban meninggal dunia meningkat dari tujuh orang menjadi 12 orang hingga Jumat (10/2) pukul 12.00 WITA.

"Ketiga titik terjadinya longsor adalah di Songan, Desa Awan, dan Sukawana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Jumat (10/2). Longsor di wilayah Songan menimpa empat kepala keluarga (KK), terdiri dari 11 orang di Dusun Bantas dan terjadi sekitar pukul 01.00 WITA.

Tujuh orang ditemukan meninggal dunia, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan. Korban meninggal dunia terdiri dari dua orang laki-laki dan lima orang perempuan. Mereka adalah Jro Balian Resmi (33 tahun), Jro Balian Kadek Sriasih (7), Komang Agus Putra Santi (1), I Gede Sentana (40), Ni Luh Bunga (40), Ni Kadek (20), dan Ni Luh Susun (40). Korban yang menderita luka berat adalah Budi (17), dan Ni Komang (20). 

Korban yang menderita luka ringan adalah Kadek Ardi (9), dan Jro Alep (30). Longsor kedua terjadi di Desa Awan dan sekitarnya pukul 07.00 WITA. Indra mengatakan sebanyak satu rumah tertimpa longsor yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia, yaitu Ni Kadek Arini (27), Ni Putu Natalia (10), Ni Nengah Parmini (40), dan I Nyoman Budiarta (45).

Longsor ketiga terjadi di Desa Sukawana. Sebanyak satu rumah tertimpa longsor yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama I Made Kawi (50), dan satu orang mengalami luka berat atas nama I Wayan Selang. Korban luka berat dibawa ke Rumah Sakit Bangli.

Hujan ekstrem dengan intensitas 145 milimeter (mm) per hari terjadi di Karangasem, Rabu (10/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bali melaporkan hal ini berdampak pada tekanan rendah 984 milibar (mb) di Australia Barat yang menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia yang didominasi angin Baratan yang sifatnya basah.

Suhu di permukaan air laut sekitar Bali masih hangat, sekitar 28 derajat celcius. Hal ini menyebabkan pertumbuhan awan-awan pembawa hujan di wilayah Pulau Dewata. Hujan lebat ini diperkirakan masih terjadi hingga Sabtu (11/2) di Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement