REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik pada Jumat (10/2) atau Sabtu (11/2) pagi WIB, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyampaikan lebih dari 90 persen dari penurunan produksi yang mereka janjikan dalam kesepakatan tahun lalu.
"Produksi minyak mentah OPEC turun satu juta barel per hari menjadi 32,06 juta barel per hari pada Januari, mengarah ke catatan kepatuhan awal 90 persen dengan kesepakatan produksi," kata Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan pasar minyak yang dirilis pada Jumat (10/2).
"Beberapa produsen, termasuk Arab Saudi, memotong pasokan lebih dari yang dibutuhkan. Produksi rendah sebagian diimbangi oleh arus yang lebih tinggi dari Libya dan Nigeria, yang dibebaskan dari pemotongan," kata laporan itu.
Patokan AS, minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret bertambah 0,86 dolar AS menjadi menetap di 53,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, naik 1,07 dolar AS menjadi ditutup pada 56,70 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.