REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faisal menilai penyelenggaraan pesta diskon atau Lombok-Sumbawa Great Sale terbukti jitu dalam mendongkrak pertumbuhan pariwisata di masa sepi pengunjung atau low season.
"Termasuk bagus dampaknya, tingkat okupansi hotel meningkat antara 70 persen sampai 80 persen," ujar dia di Mataram, NTB, Jumat (10/2).
General Manager D'Praya Hotel itu menilai, banyak turis asing dari Inggris, Jerman, Spanyol, dan Portugal, yang memanfaatkan ajang pesta diskon wisata terbesar se-NTB untuk datang dan menginap di hotelnya. Dia menilai, Lombok-Sumbawa Great Sale memiliki potensi besar dalam menggaet para turis asing untuk datang pada awal tahun yang bisa dikatakan masih lesu bagi industri pariwisata.
"Mereka cari murahnya, karena tahu bulan-bulan ini (wisata) Indonesia tidak terlalu mahal," ujarnya.
Selain adanya Lombok-Sumbawa Great Sale, kenaikan tingkat hunian hotel disebabkan kondisi cuaca yang sedang kurang baik. "Banyak turis asing yang biasanya menghabiskan waktu di pantai atau tempat terbuka, tapi karena cuaca, memilih berdiam diri di hotel," katanya.