REPUBLIKA.CO.ID, NUNUNKAN -- Badan SAR Nasional melaporkan hingga hari keempat pencarian masih terdapat dua korban "speed boat" (kapal cepat) yang tenggelam di perairan Malaysia yang belum ditemukan.
"Jumlah korban yang telah berhasil ditemukan baik di perairan Kabupaten Nunukan maupun di perairan wilayah Malaysia sudah berjumlah 13 orang," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octavianto di Balikpapan melalui pernyataan persnya, Sabtu (11/2).
Korban yang ditemukan tersebut masing-masing lima orang oleh tim pencari asal Malaysia termasuk dua korban selamat yakni Budiman Mursalim (26) dan istrinya bernama Hasmida Massaniga (24) dan tujuh korban lainnya semuanya meninggal dunia ditemukan di perairan Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan pada hari yang berbeda.
Kedua korban selamat tersebut ditemukan oleh nelayan bernama Safar bin Sehan di perairan Batu Payung Tinagat Tawau Negeri Sabah pada 8 Februari 2017. Identitas korban meninggal dunia yang ditemukan masing-masing Hadra Hadda (40), Taqi Muhammad Zaki (7), Muhd Faiz (6), Muhd Ashraf (9), Muhammad Nasir bin Salasa (53), Azlan bin Moja, Nur Hafizah (2) dan Amiruddin Bedurre (57) dan seorang mayat perempuan yang belum teridentifikasi.
Namun kedua korban yang belum ditemukan tersebut tidak diketahui identitasnya akibat tidak adanya manifes penumpang. Dua korban lainnya yang selamat adalah nakhoda dan motoris "speed boat" warga negara Malaysia yang sempat melarikan diri ke Kuala Lumpur.