REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 14 rumah warga di Desa Manusasi, Miomafo Barat, Kabupaten Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, rusak berat akibat longsor yang melanda daerah itu.
"Sejumlah rumah itu sudah tidak bisa ditempati. Kerusakan itu diakibatkan oleh longsor karena hujan lebat yang melanda daerah itu," kata Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Sau Fernandes saat dihubungi dari Kupang, Sabtu (11/2).
Ia mengaku telah memantau lokasi tersebut dan melihat 14 rumah tersebut rusak akibat terjadi pergeseran tanah. Saat ini, puluhan warga yang menempati 14 rumah itu sudah diungsikan ke balai desa yang lebih aman. "Mereka sudah kami pindahkan ke balai desa. Makanan sudah kami siapkan, petugas kesehatan juga sudah siaga," katanya.
Untuk alas tidur, kain panas, serta selimut, katanya, juga sudah disiapkan oleh pemda setempat. Raymundus mengatakan selain 14 rumah rusak akibat longsor, ada juga sebagian rumah yang berpotensi terkena tanah longsor. Oleh karena itu, warga yang rumahnya berpotensi longsor sudah dievakuasi ke balai desa.
"Kita akan segera bantu warga yang rumahnya longsor atuu juga yang hanyut. Kami juga sudah rapat koordinasi untuk secepatnya menyelesaikan masalah ini," katanya.
Di samping rumah yang longsor, ribuan hektare tanaman jeruk keprok khas masyarakat Timor Tengah Utara yang siap panen, juga rusak akibat curah hujan yang tinggi di daerah itu.