REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebanyak sembilan orang tewas dan 32 orang lagi cedera pada Jumat (10/2) dalam satu ledakan bom mobil di Ibu Kota Irak, Baghdad, kata satu polisi kepada Xinhua.
Serangan itu terjadi pada malam hari, ketika satu mobil yang berisi peledak diledakkan di satu jalan ramai di Kabupaten Resalah di bagian barat-daya Baghdad, kata sumber tersebut yang tak ingin disebutkan jati dirinya. Ledakan itu mengakibatkan kerusakan pada beberapa gedung, toko dan mobil warga sipil di dekatnya.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tapi kelompok fanatik ISIS, dalam banyak kasus bertanggung jawab karena membidik pasukan keamanan Irak serta tempat ramai, termasuk pasar, kafetaria dan masjid di seluruh negeri tersebut.
Misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan aksi teror, kekerasan dan konflik bersenjata menewaskan 382 orang Irak dan melukai 908 orang lagi pada Januari di Irak. Serangan itu dilancarkan saat pasukan keamanan Irak, yang didukung koalisi internasional anti-ISIS, melancarkan serangan besar guna mengusir petempur ISIS dari kubu utama terakhirnya di Mosul dan sekitarnya.
Banyak pihak menuding Amerika Serikat sebagai penyebab ketidakstabilan kronis, lingkaran kerusuhan, kemunculan kelompok fanatik, seperti ISIS, setelah AS menyerbu dan menduduki Irak pada Maret 2003.