REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Harga ikan laut di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung melonjak sehubungan makin terbatas tangkapan nelayan setempat umumnya menangkap ikan di perairan Teluk Lampung.
Harga ikan laut di Pasar Ikan Gudang Lelang, Telukbetung Selatan, Bandarlampung, Sabtu, untuk semua jenis ikan naik tinggi, dan stok ikan juga terbatas sehingga sebagian pedagang memilih tak berjualan sementara waktu.
Harga ikan yang mengalami kenaikan tinggi, di antaranya tenggiri mencapai Rp90.000/kg, padahal harga normal sebelumnya Rp65.000/kg; selar dan kembung kini mencapai Rp55.000-Rp60.000/kg, sebelumnya Rp35.000-Rp40.000/kg, kakap mencapai Rp60.000/kg dari sebelumnya Rp45.000/kg, dan tongkol Rp35.000/kg.
Lalu, cumi-cumi mencapai Rp70.000/kg dari sebelumnya Rp40.000/kg; bawal RP55.000/kg dari sebelumnya Rp40.000/kg, serta ikan simba Rp60.000/kg dari harga normal sebelumnya Rp50.000/kg.
Para pedagang menyebutkan tangkapan nelayan masih terbatas karena faktor cuaca buruk yang melanda perairan Lampung. Faktor cuaca itu menjadi penyebab minim hasil tangkapan nelayan, dan hal itu sudah terjadi sejak akhir Desember lalu hingga sekarang.
Para pedagang menyebutkan harga ikan akan kembali normal jika kondisi cuaca normal dan cukup baik untuk melaut lagi. Nelayan Lampung umumnya melaut 2-3 hari, sehingga ikan hasil tangkapan mereka masih segar.
Sejak harga ikan laut menjadi mahal, sejumlah warga mengalihkan konsumsinya pada daging atau ikan air tawar, seperti gurame, ikan mas, dan lele karena harganya relatif stabil.