REPUBLIKA.CO.ID, Dunia sepak bola kembali berduka pasalnya tragedi mengenaskan terjadi dalam laga pembuka Liga Angola antara Santa Rita de Cassia melawan Recreativo Do Libolo pada Jumat (10/2) kemarin, di Estadio 4 Janeiro, Uige, sebuah kota di utara Angola. Laga tersebut menelan 17 korban tewas akibat berdesakan memasuki pintu stadion.
Berdasarkan keterangan seorang saksi, hanya ada dua petugas keamanan yang berjaga di stadion berkapasitas delapan ribu orang itu. Pertandingan tersebut merupakan laga pembuka divisi teratas Liga Angola atau yang dikenal Girabola.
Salah satu korban, Domingos Vika, menuturkan panitia pertandingan justru memperbolehkan kerumunan massa yang tidak mendapat akses untuk masuk ke dalam stadion. Vika mengalami patah tangan setelah kejadian tersebut. "Ketika mereka memberi kesempatan kepada semua orang untuk masuk, kami semua sudah menumpuki pintu masuk," ucapanya seperti dilansir Al Jazirah, Sabtu (11/2).
Awalnya, kerumunan masa itu mencoba masuk ke dalam stadion secara paksa lantaran gagal mendapat akses. Jumlah penonton yang membeludak membuat kewalahan petugas keamanan yang berjaga sehingga insiden itu terjadi.
Korban meninggal sebagian besar adalah anak-anak yang mencoba menyusup di antara penonton dewasa. Namun, nyawa sebagian anak tidak bisa diselamatkan karena tergencet dan kehabisan nafas. Selain itu, terdapat 76 orang mengalami cedera ringan dan lima orang cedera serius. "Orang-orang harus saling menginjak untuk bisa berjalan. Ada 76 korban, 17 di antaranya meninggal dunia," sambung direktur rumah sakit umum setempat, Ernesto Luis.