Ahad 12 Feb 2017 09:37 WIB

Trump Janji Turunkan Biaya Pembangunan Dinding Perbatasan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Israr Itah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji akan membuat biaya dinding perbatasan sepanjang AS-Meksiko turun dari yang diperkirakan. Ini dinyatakan Trump setelah keluarnya perkiraan biaya pembangunan dinding yang jauh lebih besar dari hitungan yang disampaikan Trump pada masa kampanye.

Dalam laporan terbaru tersebut, pembangunan dinding diperkirakan akan menghabiskan biaya sebanyak 21,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 280 triliun. Jumlah ini pun meningkat dari perkiraan awal kampanye Trump yang menyebut biaya hanya 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 156 triliun.

"Saya membaca bahwa biaya pembangunan dinding perbatasan lebih besar dari perkiraan pemerintah, tapi saya belum terlibat dalam desain atau negosiasi," tulis Trump di akun Twitter-nya seperti dilansir Reuters pada Sabtu (11/2).

Selanjutnya, cicitan berturut-turut Trump kembali membahas tentang dinding ini. Ia menyatakan akan menegosiasi biaya tersebut. "Ketika saya lakukan, seperti dengan F-35 FighterJet atau Program Angkatan Udara, harga akan bisa turun," katanya.

Adapun pembangunan dinding tersebut juga mendapat kritikan dari sejumlah pihak, terutama wilayah perbatasan di Meksiko. Rencananya, dinding perbatasan akan dibangun dalam tiga tahap sepanjang 2.000 km hingga akhir 2020. Saat ini, dinding lama sudah dibangun sepanjang 1.046 km dan akan diperpanjang hingga seluruh perbatasan.

 Tahap pertama pembangunan akan menargetkan jalur perbatasan sepanjang 42 km di dekat San Diego, California; El Paso, Texas; dan Rio Grande Valley, Texas.

Tahap kedua pembangunan dinding akan meliputi jalur sepanjang 242 km sekitar Rio Grande Valley; Laredo, Texas; Tucson, Arizona; El Paso, Texas, dan Big Bend, Texas. Sedangkan, tahap ketiga meliputi 1.728 km, sisa dari seluruh pembangunan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement