REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat resmi mengeluarkan surat larangan perayaan Hari Kasih Sayang atau biasa dikenal sebagai Hari Valentine bagi para siswa. Surat bernomor 430/7618-Set Disdik tersebut ditujukan kepada seluruh kepala dinas pendidikan di kabupaten/kota, Kepala BP3 Wilayah Jawa Barat serta kepala sekolah SMA/SMK se-Jawa Barat.
Dalam surat larangannya, Disdik Jawa Barat meminta pihak terkait untuk melarang peserta didik merayakan Hari Valentine pada 14 Februari 2017, baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah. Serta melakukan pemantauan dan pengawasan guna mengantisipasi kegiatan tersebut.
Kepala Disdik Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan larangan ini sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah Jawa Barat dalam membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia. Serta upaya menjaga peserta didik terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya berkaitan dengan perayaan Hari Valentine.
"Sesuai arahan dari Bapak Presiden pada saat acara rembuk Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa anak didik harus dibangun integritas, karakter, budaya bangsa. Jangan hanya maju dibidang iptek saja tapi lupa masalah pendidikan akhlak dan moral," kata Hadadi kepada Republika.co.id, Ahad (12/2).
Menurutnya, Hari Valentine identik dengan melegalkan segala bentuk ungkapan kasih sayang kepada lawan jenis walaupun belum menikah. Bahkan terkadang ungkapan tersebut tergolong bebas dan tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya di Indonesia. "Untuk itulah valentine day sering diidentikan melegalkan kasih sayang lawan jenis walaupun belum nikah," ujarnya.
Selain itu, ujarnya, Hari Valentine juga banyak dirayakan dengan pesta-pesta. Dikhawatirkan pesta tersebut berujung pada seks bebas atau narkoba yang membahayakan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh sekolah untuk memantau kegiatan siswa agar tidak merayakan Hari Valentine. Termasuk kepada orangtua untuk memperhatikan anaknya agar tidak salah pergaulan.
"Maka saya ingatkan kepada para pendidik, pelajar dan para orang tua untuk lebih perhatian terhadap dunia anak, remaja termasuk pergaulannya," ucapnya.