Ahad 12 Feb 2017 14:14 WIB

Minat Warga Karawang Jadi TKI Masih Tinggi

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
TKI, ilustrasi
Foto: Antara
TKI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Minat masyarakat Karawang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) masih cukup tinggi. Rata-rata per tahun ada 1.200 warga di daerah yang menjadi pahlawan devisa negara. Dengan kondisi ini, Karawang menduduki peringkat ketiga sebagai wilayah penyumbang TKI terbesar di Jawa Barat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang, Ahmad Suroto, mengatakan, tujuan utama para TKI ini, Asia Timur Raya meliputi Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong dan Jepang. Adapun, negara tujuan Timur Tengah tak lagi disarankan. Sebab, sampai saat ini Pemkab Karawang masih berlakukan moratorium TKI ke Timteng.

"Kalaupun ada TKI di Timteng yang bermasalah, mereka pergi secara ilegal," ujar Suroto, kepada Republika.co.id, Ahad (12/2).

Menurut Suroto, pihaknya sudah berupaya supaya para TKI ini bekerja ke luar negeri melalui jalur legal. Hal ini karena, pemerintah akan memiliki data akurat mengenai TKI tersebut. Sehingga, ketika ada masalah di tempatnya bekerja, maka pemerintah dengan mudah mengatasinya.

Sebab, kata Suroto, pemerintah mengantongi nama dan alamat sponsor (perusahaan) yang memberangkatkan TKI tersebut. Serta, TKI itu terdata di kedutaan ataupun KJRI. Akan tetapi, sambung Suroto, tak sedikit warga Karawang yang memilih jadi TKI ilegal.

Bahkan, mereka memalsukan identitas serta alamat. Sehingga, bila ada masalah, seperti kasus penyiksaan oleh majikan atau kecelakaan tenaga kerja, data TKI ilegal itu tidak ada. Jangankan membantu, kata Suroto, sponsor yang memberangkatkannya juga pemerintah tidak tahu.

Karena itu, pihaknya mengimbau supaya warga Karawang tidak tergiur bujuk rayu sponsor ilegal. Kalaupun mau jadi TKI, prosedurnya harus ditempuh dengan benar. Apalagi, sambungnya, kedepan pengurusan izin menjadi TKI akan satu pintu. "Kami akan jadi pilot project pengurusan izin TKI satu pintu," ujarnya.

Sementara itu, Rokayah (23 tahun) Kampung Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, mengatakan, banyak calo yang berseliweran ke desanya menawarkan jasa. Akan tetapi, saat ini sudah banyak warga yang mengerti. Namun, menjadi TKI dengan jalur legal itu prosesnya lama dan sulit.

"Kami minta, permudah syarat-syarat menjadi TKI legal. Supaya, warga tidak tergiur iming-iming calo TKI ilegal," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. Al-Mujadalah ayat 7)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement