REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemilihan kepala daerah (pilkada) akan berlangsung seretak pada 15 Februari mendatang. Terkait itu, sekelompok tokoh Muslimah berkonsolidasi dalam Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP).
GMMP telah dirumuskan sejak awal 2017. Menurut salah seorang inisiator, Peggy Melati Sukma, gerakan ini independen dari pasangan kandidat mana pun. Namun, GMMP tegas mendukung calon pemimpin yang beragama Islam.
Pada hari Pilkada, lanjut Peggy, para relawan GMMP akan aktif di setiap tempat pemungutan suara (TPS) untuk ikut mengawasi jalannya proses demokrasi. Hal itu untuk mencegah terjadinya potensi kecurangan.
“GMMP bertujuan ingin turut berkontribusi mengawal proses politik yang bersih, jujur, dan adil, sesuai dengan nilai-nilai Islam,” kata Peggy Melati Sukma dalam jumpa pers di Depok, Jawa Barat, Ahad (12/2). Acara tersebut sekaligus meresmikan dimulainya masa tugas para koordinator GMMP.