Senin 13 Feb 2017 07:08 WIB

Lagu Kebangsaan Versi Nazi Diputar, Petenis Jerman Layangkan Protes

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Adolf Hitler
Foto: flickr
Adolf Hitler

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- United States Tennis Association (USTA) melakukan kesalahan memalukan dengan mempersembahkan lagu kebangsaan Jerman versi Nazi di arena pertandingan tenis di Piala Fed, pulau Maui, Hawaii. Petenis Jerman, Andrea Petkovic, segera melayangkan protes atas kelalaian tersebut.

"Saya pikir ini adalah kebodohan. Saya tidak pernah merasa tidak dihargai seperti ini selama hidup saya, apalagi ini terjadi di piala Fed," ujar Petkovic.

Ia mengaku sangat emosional mendengar lagu itu dinyanyikan. Petkovic kemudian berjalan keluar lapangan sesaat setelah ia tengah bersiap bertanding melawan petenis Alison Riske. "Kami merasa terkejut dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi," kata Petkovic.

Bait pertama lagu kebangsaan Jerman versi Nazi bertuliskan "Deutschland, Deutschland uber alles, uber alles in der Welt." Arti dari lirik itu adalah, "Jerman, Jerman, di atas semua, di atas semua dunia."

Lirik tersebut digunakan sebagai propaganda Nazi di era kepemimpinan Adolf Hitler. Lagu berjudul Deutschlandlied itu kemudian diubah setelah Perang Dunia II.

Deutschlandlied yang ditulis pada 1841, masih tercatat sebagai lagu kebangsaan resmi Jerman. Namun, bagian lirik-lirik propaganda telah dihapuskan yang kini tinggal menyisakan tiga bait. Namun, di Piala Fed, seorang solois Pria entah bagaimana menyanyikan versi yang salah.

"Kesalahan itu mutlak skandal, insiden yang tidak sopan dan tidak bisa dibenarkan," ujar Pelatih tim tenis Jerman, Barbara Ritter.

Kepala federasi tenis Jerman, Ulrich Klaus, mengatakan USTA telah menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan tersebut. USTA, melalui presidennya, Katrina Adams, telah memberikan permintaan maaf resmi yang dikeluarkan secara tertulis dan secara pribadi yang menyesalkan terjadinya kelalaian itu.

"Kami panitia pada pembukaan Piala Fed di Hawaii, telah membuat kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Faktanya, pada 2017 sebuah lagu yang salah dimainkan dan berhubungan dengan kengerian masa lalu telah mengejutkan dan mengganggu pemain, staf, dan pejabat yang hadir," kata Klaus, mengutip pernyataan USTA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement