REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Pendahulu dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang dipimpin Raja Parlindungan Pane, salah satu komite eksekutif KOI, tiba di Makau, Cina, Minggu.
Kedatangan mereka adalah untuk mempersiapkan kelancaran perjuangan Indonesia dalam pemenangan (bidding) Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2019 di Surabaya.
Raja Parlindungan yang juga Ketua SIWO PWI Pusat itu didampingi oleh tiga staf orang KOI yang datang lebih awal untuk mempersiapkan kedatangan tim bidding Indonesia yang dipimpin Ketua KOI Rita Subowo.
Rita dijadwalkan akan tiba di bekas koloni Portugal itu pada Selasa (6/11), yaitu dua sebelum penentuan pemenang yang akan dilakukan pada 8 November pada sidang umum ke-31 Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Selain Rita Subowo, juga akan datang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dan Gubernur Jawa Timur Sukarwo.
"Indonesia serius untuk bidding dan telah mempersiapkan segala sesuatunya. Persiapannya misalnya adalah dengan melakukan pendekatan dengan negara anggota OCA lainnya agar mereka mendukung Indonesia," kata Raja.
Diantaranya dukungan tersebut diharapkan berasal dari negara Arab dan negara Asia Tenggara dan Selatan.
"Dari Asia Tenggara Vietnam karena mereka salah satu kompetitor Indonesia selain Uni Emirat Arab. Vietnam kemungkinan menjadi saingan terberat karena negara tersebut juga sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri," katanya.
Pekan olahraga empat tahunan antarbangsa Asia edisi ke-18 itu seharusnya digelar pada 2018, namun OCA kemudian memutuskan agar digelar satu tahun sebelum Olimpiade 2020.
Berbeda dengan Vietnam maupun Uni Emirat Arab, Indonesia pernah mendapat menjadi tuan rumah Asian Games pada 1962 dan diikuti sekitar 1500 atlet dari 16 negara.