REPUBLIKA.CO.ID, MAKAU -- Surabaya gagal menjadi tuan rumah Asian Games 2019 setelah dikalahkan Hanoi dalam pemilihan yang berlangsung pada Sidang Umum Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Gedung Olahraga Pekan Olahraga Asia Timur, Makau, China, Kamis (8/11). ''Yang menjadi tuan rumah Asian Games 2019 adalah Hanoi,'' kata Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah yang secara singkat mengumumkan kota pemenang.
Pemilihan tuan rumah Asian Games 2019 dilaksanakan bersamaan dengan sidang umum (general assembly) OCA yang ke-31.
Menurut aturan yang berlaku di OCA, penghitungan suara tidak dilakukan secara terbuka dan Presiden OCA pada akhir penghitungan hanya mengumumkan kota pemenang tanpa menyebutkan jumlah suara yang diraih masing-masing kandidat.
Usai terpilihnya Hanoi sebagai tuan rumah pesta olahraga empat tahunan itu, Sheikh Ahmad menyatakan keyakinannya bahwa Hanoi sudah siap dan juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Menurut pria asal Kuwait itu, keyakinan terhadap kemampuan Hanoi tersebut setelah ia mendapat laporan dari tim peninjau OCA yang telah berkeliling dan melihat langsung kesiapan kota kandidat beberapa waktu lalu. ''Para pemimpin di negara itu serta masyarakat olahraga juga memiliki komitmen yang tinggi dan sebagai partner, kami siap bekerjasama agar Vietnam lebih sukses,'' katanya.
Sebelumnya, ketika Sheikh secara singkat mengumumkan Hanoi terpilih sebagai tuan rumah, puluhan delegasi Indonesia yang berada di sidang umum OCA tampak terdiam, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, Ketua KOI Rita Subowo dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Bahkan Rita yang pada saat presentasi berhasil memikat para peserta sidang melalui pidato yang tenang dan meyakinkan, tidak kuasa menahan air mata.