REPUBLIKA.CO.ID,BANYUASIN --Pemukulan terhadap suporter Tim Nasional Indonesia, Rabu (28/11), di Stadion Bukit Jalil, oleh suporter Tim Nasional Malaysia, tak memengaruhi keramahtamahan warga Sumatra Selatan terhadap peserta Musi Triboatton asal Malaysia.
Para peserta asal Malaysia tersebut mendapat sambutan bersahabat oleh warga Sumatra Selatan yang menonton pertandingan olahraga sungai tersebut. "Meriah dan ramai. Mereka sambut kami dengan sangat ramah," kata anggota Tim Malaysia Hafirna Nur Azizi (21 tahun) di sela kegiatan Musi Triboatton, Kabupaten Banyuasin, Kamis (29/11).
Rekan satu tim Nur Azizi, Muhammad Firdaus mengatakan, ia tak menyangka akan mendapat sambutan yang sangat hangat dari warga Sumatra Selatan. "Sambutan masyarakat meriah. Sungguh tak disangkakan," katanya.
Menurutnya, tim Malaysia selalu dielu-elukan oleh warga. Saat di luar pertandingan pun, masyarakat Sumatra Selatan menunjukkan hubungan yang sangat bersahabat. "Kemana-mana, mereka mesra," katanya.
Perhelatan Musi Triboatton yaitu sebanyak 10 tim dari dalam dan luar negeri ambil bagian dalam acara yang dihelat mulai 26 November hingga 1 Desember 2012. Mereka akan menyusuri Sungai Musi mulai dari Hulu di Kabupaten Ampat Lawang hingga ke hilir di Kota Palembang dengan jarak 500 kilometer.
Tim peserta berisi rata-rata tujuh hingga 10 orang anggota. Dari dalam negeri, tim-tim yang ikut serta berasal dari Jawa Barat, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sumatra Selatan (dua tim). Sedangkan tim yang berasal dari luar negeri yaitu Thailand, Kamboja, Singapura, Australia, dan International Student (Amerika Serikat dan Polandia).
Adapun kegiatan yang dilombakan yaitu rafting, perahu kano, dan perahu tradisional. Dengan perahu tradisional ini, para peserta akan menyusuri Sungai Musi dari hulu di Kabupaten Ampat Lawang ke hilir di Kota Palembang sejuah 500 kilometer. Penyusuran sungai akan dibagi dalam enam etape yang melintasi lima kabupaten/kota yaitu Empat Lawang, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Palembang. Di setiap etape, para peserta akan menginap di kota/kabupaten yang disinggahi. Di tempat singgah itu, berbagai kesenian dan kuliner tradisional dipamerkan kepada para peserta dan pengunjung.