Selasa 15 Jan 2013 10:30 WIB

Nawal, Muslimah yang Jadi Kandidat Presiden IOC

Rep: Agung Sasongko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Nawal El-Moutawakel
Foto: www.aujourdhui.ma
Nawal El-Moutawakel

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Atlet muslimah peraih medali emas lari 400 meter Olimpiade Los Angeles, AS, 1994, Nawal Al-Moutawakel berpeluang menjadi presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menggantikan pendahulunya, Jacques Rogge. Nama Nawal disebut-sebut karena telah mengantongi restu pendahulunya itu.

Saat dimintai komentar, Nawal mengatakan olahraga telah memberi banyak hal kepada dirinya. Itu sebabnya, ia menginginkan untuk memberikan timbal balik kendati ia sadar apa yang ia berikan tidak cukup. "Aku pasti mempertimbangkan diri untuk menjadi presiden IOC," kata dia seperti dikutip alarabiya.net.

Menurut Nawal, masa depan dunia olahraga berada ditangan perempuan. Tidak mungkin dunia olahraga dapat maju pesat hanya karena peran laki-laki. Untuk itu, integrasi kedunya sangat penting. Tidak cukup, hanya melihat kehadiran perempuan dalam acara-acara olahraga. "Atlet perempuan membutuhkan inklusi penuh dalam administrasi," kata dia. 

Tidak mudah bagi Nawal untuk mendapatkan posisi itu. Sebab, banyak pesaing yang akan berkompetisi dengannya. Yang pasti, apabila Nawal terpilih, ia akan menorehkan sejarah lain. 

20 tahun silam, Nawal menjadi wanita muslim pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade di nomor 400 meter. Kini, ia bisa menjadi perwakilan umat Islam di seluruh dunia, untuk menjadi Presiden IOC Muslimah pertama, yang menduduki jabatan itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement