REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Atlet muslimah peraih medali emas lari 400 meter Olimpiade Los Angeles, AS, 1994, Nawal Al-Moutawakel berpeluang menjadi presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menggantikan pendahulunya, Jacques Rogge. Nama Nawal disebut-sebut karena telah mengantongi restu pendahulunya itu.
Saat dimintai komentar, Nawal mengatakan olahraga telah memberi banyak hal kepada dirinya. Itu sebabnya, ia menginginkan untuk memberikan timbal balik kendati ia sadar apa yang ia berikan tidak cukup. "Aku pasti mempertimbangkan diri untuk menjadi presiden IOC," kata dia seperti dikutip alarabiya.net.
Menurut Nawal, masa depan dunia olahraga berada ditangan perempuan. Tidak mungkin dunia olahraga dapat maju pesat hanya karena peran laki-laki. Untuk itu, integrasi kedunya sangat penting. Tidak cukup, hanya melihat kehadiran perempuan dalam acara-acara olahraga. "Atlet perempuan membutuhkan inklusi penuh dalam administrasi," kata dia.
Tidak mudah bagi Nawal untuk mendapatkan posisi itu. Sebab, banyak pesaing yang akan berkompetisi dengannya. Yang pasti, apabila Nawal terpilih, ia akan menorehkan sejarah lain.
20 tahun silam, Nawal menjadi wanita muslim pertama yang memenangkan medali emas Olimpiade di nomor 400 meter. Kini, ia bisa menjadi perwakilan umat Islam di seluruh dunia, untuk menjadi Presiden IOC Muslimah pertama, yang menduduki jabatan itu.