REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- KONI Jawa Tengah akan memberikan secara langsung bonus PON 2012 cabang olahraga sepak bola terkait adanya dualisme Pengprov PSSI Jateng.
Ketua Umum KONI Jateng, Tutuk Kurniawan, mengatakan sebagai jalan tengah pembagian bonus cabang sepakbola tidak melalui pengprov seperti cabang olahraga lain tetapi langsung oleh KONI.
"Ini semata-mata sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi atlet. Janganlah karena ada persoalan, mereka menjadi korban," katanya.
Ia mengaku serba salah karena ada kekhawatiran dirinya melanggar aturan.
"Saya sempat merasa serba salah, mau mengucurkan atau tidak karena semua cabang lain sudah diserahkan, tinggal sepak bola yang belum," katanya.
Tim sepak bola Jateng berhasil meraih medali perunggu PON 2012 di bawah Pengprov PSSI Jateng di bawah pimpinan Sukawi Sutarip. Tetapi, PSSI Pusat terhitung 30 Januari 2013 sudah mengeluarkan surat pembekuan dan menunjuk Ikhwan Ubaidillah sebagai caretaker.
PSSI Jateng di bawah pimpinan Sukawi Sutarip sudah mengajukan gugatan melalui Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) dan sampai kini belum ada keputusan soal itu.
Bahkan, Ikhwan sudah melangsungkan Musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) pada 16 Februari dan terpilih sebagai ketua umum.
"Kita tetap memberikan bonus tersebut kepada pemain sepak bola Jateng tetapi tidak melalui Pengprov PSSI Jateng melainkan langsung dari KONI Jateng," katanya.
Pemain sepak bola Jateng yang meraih medali perunggu tersebut menerima bonus masing-masing pemain Rp 10 juta. Total jumlahnya Rp 197 juta termasuk untuk pelatihnya Firmandoyo.