REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satlak Prima telah selesai melakukan verifikasi hasil seleksi 150 persen atlet pelatnas SEA Games 2013. Verifikasi ini untuk menetukan jumlah kuota atlet berdasarkan perolehan medali cabang olahraga di SEA Games 2011 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012.
Direktur Operasional dan Kepelatihan Satlak Prima Paulus Pesurnay mengatakan, proses verifikasi ini merupakan langkah untuk menyamakan persepsi dengan induk organisasi dalam menentukan kuota. Karena selama ini ada kesalahan persepsi bahwa penentuan kuota atlet berdasarkan nomor-nomor yang dipertandingkan.
"Kami ingin sosialisasikan ketentuan kuota ini dan hal tersebut juga untuk mengoptimalkan anggaran pelatnas yang terbatas," ujar Paulus, Rabu (6/3).
Paulus menjelaskan perincian untuk medali emas yakni jumlah peraihnya akan dikalikan 150 persen, kemudian jumlah itu ditambah 125 persen dari peraih perak dan 100 persen dari perunggu. Jumlah kuota tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat Surat Keputusan (SK) tahap kedua.
Sementara itu, Kepala Seksi Cbang Terukur Prima Hadi Wiharja mengatakan, sudah mengumpulkan jumlah ketentuan kuota untuk cabang olahraga terukur. Untuk renang ada 32 atlet, rowing 37 atlet, angkat besi 19 atlet, layar 18 atlet, altetik 55 atlet. Sedangkan kuota untuk perahu naga dan kano atletnya digaubungkan karena biasanya atlet kano juga merupakan atlet perahu naga.
"Jumlahnya ada 68 atlet terdiri dari 36 putra dan 32 putri, sedangkan balap sepeda ada 60 atlet karena ada nomor tunggal dan tim," ujar Hadi.
Sedangkan untuk cabang olahrga akurasi, panahan ada 20 atlet, loncat indah 8 atlet, biliar 15 atlet, diving 8 atlet, dan binaraga 8 atlet. Hadi mengatakan, setelah proses verifikasi ini selesai maka akan dibuatkan surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum Satlak Prima dan langsung diserahkan ke Dewan Pelaksana Prima.
"Setelah dari Dewan langsung diturunkan SK tahap dua, kami menargetkan Maret ini semua SK telah selesai," ujar Hadi.
Terkait dengan masalah dana, Hadi berharap tidak ada kendala sehingga uang saku pelatnas bisa langsung diberikan kepada para atlet. Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan sampai saat ini 97 persen anggaran untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga masih dibintang. Roy berencana akan menemui Kementerian Keuangan untuk memproses hal tersebut pada Maret ini.
Roy menjelaskan, prosesnya bukan dalam bentuk lobi secara langsung namun akan menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk membahas anggaran dengan Kemenkeu. "Kami akan memperbaiki laporan anggaran bersama dengan BPKP, mudah-mudahan pertengahan Maret ini bisa segera selesai," ujarnya.