Jumat 05 Apr 2013 10:29 WIB

Cabor Sepatu Roda Terganjal Sepatu Roda

Sejumlah atlet sepatu roda putera berlomba di kelas 10 ribu meter putra SEA Games XXVI di Arena Sepatu Roda, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Senin(14/11).
Foto: Antara/Basrul Haq
Sejumlah atlet sepatu roda putera berlomba di kelas 10 ribu meter putra SEA Games XXVI di Arena Sepatu Roda, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Senin(14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perkembangan cabang olahraga (cabor) sepatu roda di Sumatera Selatan terganjal permasalahaan mahalnya harga peralatan bertanding dan berlatih yang mencapai Rp 16 juta per unit.

"Sepatu roda yang dipakai atlet untuk bertanding dan berlatih memiliki spesifikasi tertentu atau berbeda dengan produk dijual di pasaran. Hal ini yang melatari mengapa olahraga itu kurang begitu pesat di Sumsel mengingat harga peralatan sangat mahal," kata pelatih cabang olahraga sepatu roda Sumsel, Viona Maria Palelau, di Palembang, Jumat.

Meski daerah telah memiliki arena bertaraf internasional di Kompleks Olahraga Jakabaring, tetap tidak mampu mendongkrak perkembangan olahraga itu. Padahal, sebelumnya arena sepatu roda sebatas memanfaatkan halaman Gedung Olahraga atau areal dalam Kompleks PT Pusri.

"Sebenarnya minat cukup banyak. Hal itu dapat diamati dengan ramainya anak-anak bermain sepatu roda,'' katanya. ''Tapi, kembali lagi pada permasalahan peralatan latihan dan bertanding jika mau mencetak seorang atlet."

Ia pun mengharapkan KONI Sumsel yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah bertindak lebih proaktif dengan memfasilitasi kebutuhan pembinaan atlet itu.

"Bisa saja dengan membelikan peralatan sepatu roda terlebih dahulu yang menjadi inventaris milik daerah. Artinya, atlet yang memakai statusnya meminjam," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement