Kamis 11 Apr 2013 14:26 WIB

Daud Yordan Diet Jelang Naik Ring

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Didi Purwadi
Daud Yordan
Foto: Reuters/Tim Chong
Daud Yordan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara dunia kelas bulu IBO, Daud Yordan, menjalani pola diet selama dua bulan sebelum pertandingan melawan petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyaka, pada Ahad (14/4) mendatang. Menurut petinju yang akrab disapa Cino tersebut, dia sangat ketat mengatur pola makan dengan membatasi jumlah asupan makanan dan minuman.

"Saya tidak bisa sembarangan makan, asupan protein, karbohidrat dan juga mineral. Semua sudah diatur," ujarnya ketika ditemui di Parkir Timur, Senayan, Kamis (11/4).

Petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut mengaku tidak menjalani ritual khusus apapun sebelum menjalani pertarungan terakhirnya di kelas bulu. Seusai pertarungan tersebut, dia berencana pindah ke kelas bulu super.

Bagi Cino, dia sudah terlalu lama berkecimpung di kelas bulu sekitar delapan tahun. Kondisi badannya sekarang sudah tidak memungkinkan untuk terus berada di kelas yang sama.

Alasannya untuk naik kelas karena dia sulit untuk menjaga berat badannya yang tak boleh lebih dari 57,1 kg. Namun, saat sudah pindah kelas berat badan bisa lebih dari itu dan tergantung pada peraturannya nanti.

Daud menyandang gelar juara dunia IBO kelas bulu dalam pertarungan menang KO melawan Lorenzo Villanueva (23 menang, 2 KO) pada 5 Mei 2012 lau di Singapura. Selain itu, dia juga berhasil mengalahkan mantan juara seri Prize Figher, Choi Tseveenpurev, pada 9 November 2012 lalu di Marina Bay Sands Singapura.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement