REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo menegaskan meskipun banyak kendala, The 3rd Islamic Solidarity Games (ISG) harus terselenggara di Indonesia. Kegagalan di Iran jangan sampai terulang di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Menpora kepada wartawan di sela-sela menyaksikan pertandingan bola voli BSI Proliga di Yogyakarta, Ahad (21/4). Rencananya, ISG akan digelar 6-17 Juni, namun karena ada sejumlah kendala di antaranya stadion utama, pelaksanaanya diundur menjadi Oktober mendatang.
Jika pengunduran waktu pada Oktober mendatang dinilai Islamic Solidarity Games Federation (ISSF) terlalu lama, maka akan digelar pada September. Namun, pembukaan dan penutupan tidak dilakukan di stadion utama.
"Hanya saja, bulan September ada Pilkada di Riau sehingga kesulitan untuk mencari penanggung jawabnya," kata Roy Suryo.
Riau dipilih sebagai tempat ISG karena venue-nya cukup memadai. Walaupun masih membutuhkan dana untuk pembenahan beberapa venue. Namun, Roy menolak jika ISG dipindahkan ke Jakarta. Ia beralasan Pekanbaru merupakan tempat yang ideal menggelar ISG.