REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengaku akan tetap mengupayakan pelaksaan pesta olahraga negara-negara Islam atau "Islamic Solidarity Games" (ISG) 2013 di Jakarta, meski beberapa pihak menginginkan tetap di Riau.
"Kami ingin menyelamatkan bangsa ini. Kami tidak ingin permasalahan yang ada terus bertambah dengan tetap memaksakan diri di Riau," kata Menpora Roy Suryo di sela peresmian GOR USM Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/5).
Menurut dia, permasalahan yang terjadi di Riau bukan hanya masalah teknis pelaksanaan saja, melainkan masalah nonteknis, terutama terkait dengan status tersangka yang disandang oleh Gubernur Rusli Zainal selaku penanggung jawab.
Gubernur Riau, kata dia, ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, terkait dengan pembangunan Stadion Utama Riau yang rencananya digunakan untuk pembukaan dan penutupan ISG yang sesuai jadwal awal 6-17 Juni nanti yang akhirnya diundur akhir September.
"Gubernurkan tersangkut masalah stadion. Apa kita harus memaksakan tetap menggunakan stadion bermasalah? Jelas akan muncul masalah baru meski sudah ada kesepakatan dengan kontraktor untuk meminjam stadion," ucap Roy Suryo dengan tegas.
Terkait dengan pernyataan Menkokesra Agung Laksono yang telah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan meminta pelaksanaan ISG tetap di Riau, Menpora mengaku tidak mempermasalahkan.
Pria yang juga ahli telematika itu menegaskan, persetujuan dari presiden yang dimaksud adalah pelaksanaan ISG bisa saja tetap dilakukan di Riau, hanya saja terdapat satu kata kunci yaitu setelah ada gubernur baru. "Pilkadanya saja bulan September," kata pria lulusan Fisipol UGM itu.