REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Obor Olimpiade secara tradisional dibawa dari tempat paling akhir olimpiade diselenggarakan ke tempat baru olimpiade segera akan selenggarakan. Pada masa lalu obor itu dibawa oleh atlet berjalan atau berlari-lari kecil, dengan menunggang kuda, melalui udara, dengan kapal dan dengan naik speda. Bahkan ketika Olimpiade Beijing, obor itu dibawa dari Yunani menuju Beijing lewat beberapa benua dan puncak gunung Himalaya, Mount Everest.
Olimpiade musim dingin yang ke-22 akan diselenggarakan di kota Sochi, Rusia mulai 7 Februari 2014. Obor olimpiade akan dibawa ke sana melalui rute yang malah lebih tinggi lagi dari puncak Everest. Obor itu akan dibawa dengan kereta-salju yang dihela rusa dan bahkan pesawat antariksa Rusia, Soyuz.
Kosmonot Rusia, Oleg Kotov dan Sergey Ryazanskiy bersama astronot Amerika, Mike Hopkins bulan September akan diluncurkan menuju Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.
Menurut Kotov membawa Obor Olimpiade itu ke antariksa merupakan bagian dari misi mereka. Obor itu sendiri akan dibawa oleh kosmonot Mikhail Tyurin yang akan menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS) bulan November kemudian dibawa pulang ke bumi oleh kosmonot Fyodor Yurchikhin beberapa hari kemudian.
Sebelumnya obor akan dibawa keluar pesawat oleh Kotov dan Ryazanskiy ketika keduanya bekerja di luar pesawat antariksa. Semuanya ada sembilan awak di stasiun itu yang mewakili Rusia, Amerika, Jepang dan Italia Hanya, Komite Penyelenggara Olimpiade Musim Dingin di Sochi menegaskan, Obor Olimpiade tersebut tidak bakal dinyalakan selama berada di antariksa karena alasan keselamatan.