REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Pelari jarak pendek asal Jamaika, Usain Bolt, meraih gelar juara dunia 100 meter putra pada kejuaraan dunia di Moskow, Ahad (11/8). Titel ini menjadi penebus kesalahan Bolt ketika didiskualifikasi pada kejuaraan dunia di Daegu, Korea Selatan, dua tahun silam.
Bolt mempertahankan statusnya sebagai 'manusia tercepat' dengan catatan waktu 9.77 detik di Luzhniki Stadium. Ia mengungguli pelari Amerika, Justin Gatlin yang finis di urutan dua dengan waktu 9,85 detik. Sedangkan kompatriotnya, Nesta Carter, meraih medali perunggu dengan catatan 9,95 detik.
Pada kejuaraan dunia 2011 di Korsel, Bolt yang difavoritkan sebagai juara, harus rela kehilangan gelar 100 meter. Ia didiskualifikasi akibat melakukan kesalahan dengan menyolong start. Gelar juara dunia 2011 akhirnya jatuh ke tangan Yohan Blake yang juga merupakan rekan senegaranya. "Senang sekali bisa merebut kembali gelar yang hilang," kata Bolt dilansir BBC Sport, Senin (12/8).
Tekad Bolt untuk kembali menjadi juara dunia 100 meter setelah terakhir kali meraihnya di Berlin pada 2009, memang sangat besar. Pelari berusia 26 tahun tersebut mengikuti babak final dengan kondisi cedera.
Bolt mengakui kakinya mengalami gangguan setelah tampil di semi final. "Tapi saya tidak tahu kenapa. Saya senang, tapi harusnya saya bisa tampil lebih baik," ungkapnya.
Kondisi itu membuat ia sempat tertinggal pada start awal oleh Justin Gatlin. Namun berkat tekad besarnya, ia sukses menyalip pada jarak 30 meter sebelum garis finis.
Diungkapkan Bolt, bukan hanya misi menebus kesalahan yang membuatnya begitu semangat untuk merebut kembali gelar juara dunia. Melainkan juga karena ada tekanan dari publik Jamaika yang membuatnya semakin termotivasi. "Mereka selalu berharap saya untuk mendominasi," Bolt mengungkapkan.
