REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuota pemain asing pada kejuaraan bola voli terbesar di Indonesia, BSI Proliga 2014 dikurangi demi efektifitas dan memperbanyak peluang pemain lokal untuk menunjukkan kemampuannya.
"Tahun lalu kuota pemain asing ada tiga, namun yang dimainkan hanya dua. Maka, demi efektifitas kuota pemain asing dikurangi sesuai dengan regulasi baru yang ada," kata Direktur Proliga Hanny S Surkatty di Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut dia, dengan adanya pengurungan kuota pemain asing bisa dipastikan persaingan antar tim peserta Proliga 2014 akan jauh lebih ketat. Apalagi pemain lokal saat ini juga telah menunjukkan kemampuan terbaikknya.
"Satu dari dua pemain asing bisa diganti menjelang pertandingan putaran kedua," katanya.
BSI Proliga 2014 akan diikuti enam tim putra yaitu juara bertahan Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta BNI 46, Surabaya Samator, Solo Bank Jateng yang sebelumnya bernama Semarang Bank Jateng, Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Electric PLN.
"Untuk Jakarta Sananta tidak turun di tahun ini karena hingga waktu pendaftaran ditutup akhir Juli lalu tidak ada konfirmasinya," kata Hanny S Surkatty.
Sedangkan putri jumlah timnya sama dengan tahun lalu yaitu tujuh tim yaitu Jakarta Popsivo Polwan, Manokwari Valeria Papua Barat, Jakarta Electric PLN, Gresik Petrokimia, Jakarta BNI 46, Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta Bank DKI.
Pengurangan pemain asing ditanggapi dengan posistif oleh Manajer Surabaya Samator, Hadi Sampurno. Menurut dia, pengurangan kuota pemain asing akan berdampak positif bagi pemain lokal meski dipastikan membuat pemainnya saat ini lebih sibuk. Apalagi banyak yang memperkuat timnas.
"Sebenarnya kami justru lebih setuju jika hanya satu pemain asing, karena pemain lokal semakin banyak yang harus merasakan kompetisi ini. Namun, kami akui bahwa kehadiran pemain asing diperlukan untuk menambah pengalaman," katanya.
Pelaksanaan Proliga direncanakan mulai Januari hingga Maret. Waktu yang ditetapkan ini maju dari jadwal sebelumnya yang berbenturan dengan pelaksanaan Pemilu 2014.